LAPORAN
STUDY LAPANGAN
“PT.GUNUNG
SUBUR & PG. TASIK MADU”
KARANGANYAR
Disusun
oleh:
Kurnia Dwi N (XI.A 4/09)
Muhjatul Qolbi
N (XI.A 4/11)
Mutia Khusna F (XI.A 4/12)
Nisa Nur H (XI.A 4/14)
Nurul Insani (XI.A 4/16)
SMA
AL ISLAM 1 SURAKARTA
TAHUN
AJARAN 2013/2014
PENGESAHAN
Karya tulis ini telah diterima dan
disetujui guru pembimbing serta disahkan oleh Kepala Sekolah Menengah Atas
Al-Islam 1 Surakarta pada ,
Hari : ............
Tangga l :
............
Mengesahkan
,
Kepala
SMA Al-Islam 1 Surakarta, Pembimbing,
Drs.
H. Abdul Halim Dra. Sri Hari Triana
NIP.
19600917 198703 1008 NIP.
MOTTO
“Dan di bumi
ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan dan kebun-kebun anggur ,
tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang ,
disirami dengan air yang sama , Kami melebihkan sebagian tanamn-tanaman itu
atas sebagian yang lain , tentang rasa ( dan bentuknya ) . Sesungguhnyalah pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda ( kekuasaan Allah ) bagi kaum yang
berfikir”
( QS. Ar Ra’d : 4 )
Orang yang
berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan , dan
akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.
( Dale Carnegie )
Menuntut ilmu
lebih utama daripada sholat sunnah. Barangsiapa menginginkan dunia , ia harus
berbekal ilmu dan barangsiapa menginginkan akhirat , juga harus berbekal ilmu.
Tidak ada amalan yang lebih afdhal setelah melaksanakan kewajiban daripada
menuntut ilmu
( Imam Syafi’i )
“Janganlah
ingin seperti orang lain , kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang
diberi Allah kekayaan berlimpah dan ia membelanjakannya secara benar , kedua
orang yang diberi Allh Al-hikmah dan ia berperilaku sesuai dengannya dan
mengajarkannya kepada orang lain”
( HR. Bukhari )
PERSEMBAHAN
Sebagai ungkapan terima kasih penulis,
maka karya tulis ini penulis persembahkan kepada :
1. Kedua orang tua yang telah membiayai dan mendukung penulisan karya tulis ini hingga selesai.
2. Kepala Sekolah Menengah Atas Al-Islam 1 Surakarta
yang telah memberi izin untuk study lapangan ke PT. Gunung Subur dan PG. Tasik Madu.
3. Guru
pembimbing yang telah membantu dan telah mengarahkan penulisan karya tulis ini dengan sabar.
4. Rekan-rekan
yang telah memberikan
dukungan dan menjadi motivator bagi penulis.
5. Semua pihak yang
telah membantu dan memberi nasihat kepada penulis dalam pembuatan karya tulis
ini hingga selesai.
6. Para
pembaca yang telah menyempatkan waktunya untuk membaca karya tulis ini.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan tepat waktu.
Proses
penulisan karya tulis ini tidak berlangsung lancar, karena penulis mengalami
bermacam kesulitan. Namun, berbagai macam kesulitan itu tidaklah berarti karena
adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Drs. H. Abdul Halim selaku Kepala Sekolah Menengah Atas Al-Islam 1 Surakarta,
yang telah memberikan dorongan,
arahan, dan fasilitas yang berkaitan dengan penulisan karya tulis ini.
2.
Ibu Dra. Sri Hari Trianaselaku guru
pembimbing yang dengan sabar
memberikan, membimbing penulis dalam penbuatan karya tulis ini hingga selesai.
3.
Ibu Ari Prihayati, S.Pd. selaku walikelas kami yaitu kelas XI IPA 4 yang senantiasa
memberi dukungan dalam pembuatan
karya tulis ini.
4.
Rekan-rekan dan sahabat penulis yang
telah membantu dalam pelaksanaan karya tulis ini.
Semoga amal dan budi baik yang telah
diberikan mendapat pahala serta balasan yang melimpah dari Allah SWT.
Penulis juga menyadari bahwa karya tulis ini
masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena dangkalnya pengetahuan dan
pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk karya tulis ini.
Akhir kata penulis berharap semoga
karya tulis ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya, serta pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. ii
HALAMAN MOTTO.............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................. iv
KATA PENGANTAR.............................................................................. v
DAFTAR ISI ........................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Study Lapangan............................ 1
1.2
Pelaksanaan
Study Lapangan................................. 1
1.3
Lokasi
Study Lapangan......................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Latar
Belakang PT Gunung Subur......................... 3
2.2 Tujuan dan
Manfaat............................................... 4
2.3 Mekanisme kerja PT Gunung Subur....................... 4
2.4
Permasalahan.......................................................... 6
2.5 Solusi...................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN PG TASIK MADU
3.1 Latar Belakang PG Tasik Madu............................... 7
3.2 Tujuan dan Manfaat................................................. 8
3.3 Mekanise kerja PG Tasikmadu................................. 8
3.4 Permasalahan............................................................ 9
3.5 Solusi........................................................................ 9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan PT. Gunung Subur.............................. 10
4.2 Kesimpulan PG. Tasik Madu................................. 10
4.3 Saran....................................................................... 11
LAMPIRAN .......................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang dan tujuan kegiatan Studi Lapangan
Kegiatan
studi wisata ini diadakan dalam rangka menambah ilmu,wawasan, serta pengetahuan
terhadap beberapa obyek pariwisata di Karanganyar , Jawa Tengah.Obyek-obyek
tersebut diantaranya PT Gunung Subur dan PG Tasik Madu. Belum banyak yang
mengetahui tentang seluk beluk pabrik tersebut serta kualitas dan manfaat
produknya.
Tujuan kegiatan study lapangan ini
antara lain agar kami mendapatkan beberapa informasi dan pengetahuan mengenai
pabrik tersebut. Kami juga mendapatkan informasi mengenai produk dari pabrik
tersebut. Dengan adanya study lapangan ini kami menjadi tahu dan mengerti
tentang produk yang berkualitas dan bermanfaat.
1.2
Pelaksanaan study lapangan
Study lapangan ini dilaksanakan pada
hari Kamis,31 Oktober 2013. Study lapangan ini merupakan agenda tahunan yang
dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas XI IPA/IPS SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA. Tujuan
study lapangan antara IPA dan IPS berbeda Tujuan Study lapangan IPA adalah Batik Putra laweyan, Batik Merak
Manis, PT Gunung Subur, dan PG Tasik Madu sementara tujuan study lapangan
siswa-siswi program IPS adalah Pengadilan Negeri Surakarta, Kantor pajak
wilayah Surakarta, Kantor Berita SOLOPOS Surakarta, Kantor DPRD Wilayah
Surakarta, dan Museum Bersejarah Sangiran Sragen.
Kami yang merupakan siswa-siswi dari
progam IPA mengunjungi obyek yang disebutkan di atas. Tetapi, yang kami jadikan
karya tulis adalah obyek PT. Gunung Subur dan PG. Tasikmadu,
Kami berangkat dari sekolah pukul
07.30 WIB dan sampai di PT. Gunung Subur pukul 09.30 WIB. Sesampainya disana,
kami disambut dengan hangat oleh pihak official. Sebelum mengelilingi PT.
Gunung Subur kami diberi beberapa penjelasan mengenai pabrik dan produknya. Kami
juga ikut mencicipi sample produk pabrik tersebut, diantaranya teh melati,
lemon tea, blackcurrant tea dan kopi. Setelah mendengarkan dan mencicipi
produk, kami diajak berkeliling untuk melihat proses pembuatan teh. Tetapi selama
berkeliling kami dularang untuk mengambil gambar, sehingga kami hanya bisa
mencatat penjelasan yang diberikan oleh guide. Sesudah berkeliling kami
melakukan foto bersama teman-teman dan guru serta makan siang yang sudah
disediakan oleh PT Gunung Subur.
Sekitar pukul 12.00 kami
meninggalkan PT Gunung Subur dan melanjutkan perjalanan ke obyek berikutnya
yaitu PG Tasik Madu. Sesampainya disana kami terbebih dahulu melaksanakan
shalat dzuhur berjamaah yang sekaligus di jamak dengan shalat ashar selesai shalat
kami berkumpul di depan pabrik untuk mendengarkan pengarahan dari guide
selanjutnya kami diantar masuk ke pabrik untuk melihat proses pembuatan gula. Kami
juga berfoto dalam pabrik pukul sekitar pukul 14.00 kami meningalkan PG Tasik
Madu dan melanjutkan perjalanan pulang ke SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
1.3
Lokasi study lapangan
Seperti yang telah di sebutkan di
atas lokasi study lapangan IPA adalah Batik Putra laweyan, Batik Merak Manis,
PT Gunung Subur, dan PG Tasik Madu sementara tujuan study lapangan siswa-siswi
program IPS adalah Pengadilan Negeri Surakarta, Kantor pajak wilayah Surakarta,
Kantor Berita SOLOPOS Surakarta, Kantor DPRD Wilayah Surakarta, dan Museum
Bersejarah Sangiran Sragen.
BAB
II
PEMBAHASAN
PT GUNUNG SUBUR
2.1 Latar Belakang dan Sejarah
didirikannya PT. Gunung Subur
PT. Gunung Subur
memulai usahanya di tahun 1950 di kota Solo bagian utara tepatnya di Jl.
Cinderejo No. 10. Pada waktu itu proses produksi dilakukan dengan cara
tradisional. Pengeringan teh dilaksanakan dengan memasaknya dalam oven bulat
dari seng yang diletakkan diatas lubang-lubang tungku berdiameter ± 1 meter.
Produk pertama yang diluncurkan oleh perintis usaha Bp. Kusno
Wibowo, langsung dapat diterima oleh masyarakat di Karesidenan Surakarta.
Produk menggunakan bahan baku pilihan dari hasil perkebunan yang unggul,
dipilih dari pohon teh dengan ketinggian diatas 1.250 meter. Dari
kwalitas bahan baku pilihan ini diperoleh rasa yang lengkap dari kenikmatan
minum teh, yaitu sepet, sedap dan mantap. Upaya yang dilakukan untuk
menciptakan produk bermutu pada waktu itu rupanya membuahkan hasil yang
menggembirakan.
Seiring dengan pengembangan tata kota dan perluasan pemasaran
maka diputuskan untuk mencari lokasi yang lebih luas di daerah perindustrian
Jaten-Karanganyar. Lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan yang matang, daerah
yang sejuk - aman - letak strategis - dekat dengan sumber tenaga kerja.
Pada tahun 1980
PT. Gunung Subur pindah ke Jaten - Karanganyar.
Perusahaan ini berkembang dibawah pimpinan Bp. Gunawan Wibisono sebagai
generasi ke dua.
Produk yang semula hanya teh wangi dalam kemasan tradisional,
dikembangkan menjadi kemasan modern, tahan lama dan berkwalitas export dengan
berbagai variasi rasa dan manfaat. Agar dapat melayani semua segmen PT. Gunung
Subur memproduksi bermacam merk, berbagai cita rasa dengan tingkatan harga yang
berbeda pula.Dalam persaingan yang ketat, teh hijau produksi PT. Gunung Subur
berhasil menjadi market leader teh hijau di Indonesia dengan orientasi lokal
dan export. Seberapa kapasitas yang dibutuhkan perusahaan dapat melayani sesuai kebutuhan.
2.2
Tujuan dan Manfaat didirikannya PT. Gunung Subur
Pabrik ini didirikan untuk
memproduksi teh yang mantap dan nikmat serta berkualitas yang mengandung
catechin, yaitu zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Banyak penikmat teh yang
tidak mengetahui kandungan catechin dalam teh yang mereka nikmati. Berdasarkan
penelitian, teh produksi PT Gunung Subur adalah teh yang mengandung catechin
terbanyak di dunia. Dengan didirikannya pabrik ini, masyarakat jadi lebih mudah
menjaga kesehatan mereka dengan cara yang menyenangkan, nikmat, dan tidak
memerlukan banyak biaya. Manfaat dari produk-produk pabrik ini antara lain :
ü Mengurangi
resiko tekanan darah tinggi.
ü Mencegah
atau mengurangi resiko penyakit jantung.
ü Mencegah
atau mengurangi resiko kanker.
ü Memelihara
kesehatan gigi dan mencegah karies.
ü Menurunkan
berat badan ( reducing diet )
ü Meningkatkan
daya tahan tubuh.
ü Disinfektan
ü Memperlambat
proses penuaan
ü Mematikan
bakteri.
ü Mengatasi
stress
ü Mencegah
pendarahan yang berkepanjangan akibat luka.
ü Pengendalian
kadar gula.
ü Pengobatan
migran atau sakit kepala.
ü Pengobatan
diare dan pengobatan AIDS.
2.3 Mekanisme Kerja dan Organisasi
PT Gunung Subur menerapkan beberapa
standar, antara lain SNI, ISO 9001:2000, HACCP. Pabrik ini memiliki 5S yang
wajib ditaati, yaitu Seiri atau Pemilahan, Seiton atau Penataan, Seiso atau
Pembersihan, Seiketsu atau Pemeliharaan, dan Shitsuke atau Penyuluhan. Pabrik
ini juga menerapkan 3 aspek dalam hal keamanan pangan, yaitu keamanan dari 3
cemaran :
1. Cemaran fisik
2. Cemaran
mikrobiologis
3. Cemaran kimia
Produk
pabrik ini digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu :
1. Teh Melati
Teh ini sudah diproduksi sejak tahun 1850. Cara pembuatan teh ini adalah
pertama-tama daun teh dioven hingga berwarna kecoklatan (cochui). Kemudian
disiram air agar pori-pori daunnya terbuka. Lalu pada malam hari ketika
pori-porinya menutup, daun dicampur dengan bunga melati agar aromanya terserap oleh
daun teh, lalu didiamkan semalaman. Keesokan harinya, daun teh dikeringkan lalu
dikemas dan kemudian dipasarkan.
2. Teh Hijau
Teh
ini sangat bermanfaat bagi kesehatan karena memiliki catechin tertinggi di
dunia. Manfaat dari teh ini antara lain :
a. Mengendalikan darah
tinggi
b. Mengendalikan
kolesterol dan gula darah
c. Menurunkan berat
badan (cocok untuk diet)
d. Mengencangkan dan
menghaluskan kulit
3. Teh Merah
Teh ini sekali diseduh warna airnya langsung menjadi merah. Produk-produk
teh merah ini ada beberapa macam, yaitu Teh Merah (Black Tea), Lemon Tea, dan
Blackcurrant Tea.
4. Kopi
Meskipun ini adalah pabrik teh, pabrik ini juga memproduksi kopi, antara
lain Kopi Jahe, Kopi Celup, dan Ginseng Coffee.
Teh yang paling banyak diproduksi
dan dipasarkan adalah teh melati dan teh hijau. Untuk teh hijau pemasarannya
sudah sampai ke Saudi Arabia.
2.4
Permasalahan di PT Gunung Subur
PT Gunung Subur tidak memiki
perkebunan teh sendiri, maka ketersediaan bahan baku merupakan permasalahan
yang paling pelik bagi pabrik ini. Cuaca yang tidak menentu serta pemeliharaan
kebun yang tidak mudah membuat pabrik ini harus memutar otak agar dapat
memperoleh bahan baku yang berkualitas salah satunya adalah dengan memasok bahan
baku dari beberapa wilayah di Indonesia, seperti Wonosobo,Dieng,dan beberapa
wilayah di Jawa Barat proses produksi yang sebagian masih secara manual, agar
kualitasnya terjaga, membuat proses produksi pabrik ini memakan waktu yang
lebih banyak daripada proses mengunakan mesin.
2.5
Solusi permasalahan di PT Gunung Subur
Agar pabrik ini bisa selalu
mendapatkan bahan baku yang berkualitas PT Gunung Subur bekerja sama dengan
beberapa pemilik kebun teh di beberapa wilayah di Indonesia seperti Wonosobo, Dieng, dan beberapa wilayah
di Jawa Barat. Pabrik ini juga memperkerjakan lebih dari 1000 karyawan yang
terlatih agar hasil produksi terjaga kualitasnya dan tidak membutuhkan waktu
yang lama.
BAB III
PEMBAHASAN PG TASIK MADU
3.1 Latar Belakang dan Sejarah didirikannya PG Tasik
Madu
Pabrik
Gula Tasikmadu didirikan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA)
Mangkoenagoro IV pada tahun 1971 yang terletak di Desa Sondokoro, sebelumnya
pada tahun 1861 beliau mendirikan PG Colomadu terlebih dahulu dan 10 tahun
kemudian PG Tasikmadu berdiri yang merupakan kebanggaan tersendiri karena PG
Colomadu dan PG Tasikmadu didirikan oleh Raja Pribumi.
Pada
zaman dahulu Desa Tasikmadu berdamai Desa Sondokoro, menurut legendanya
padepokan padas plapar mempunyai beberapa murid di antaranya, bernama Sono dan
Koro yang mempelajari ilmu tingkat tinggi. Setelah
lulus dari padepokan kebali ke desa asal masing-masing yang keduanya tidak
berjauhan diseberang hutan belantara. Tersebutlah seorang tumenggung yang
bernama Tumenggung Joyo Lelono yang gemar berburu di hutan.
Pada suatu saat beliau sedang
memburu seekor kijang, kemudian bertemu dengan Kiai Sondo yang mempunyai gadis
bernama Sri Widowati yang sangat menawan hati Tumenggung, dan akhirnya berjanji
akan diboyong ke Tumenggungan pada hari Senin legi.
Tumenggung Joyo Lelono berburu lagi
ke hutan, sesaat beliau terhalang di sungai saat mengejar buruannya dan
terpesona melihat seorang gadis dari kejauhan yang dikiranya adalah Sri
Widowati, gadispun lari ketakutan dan menceritakan ke ayahnya yaitu Kiai Koro,
maka bertemulah Joyo Lelono dengan Kiai Koro dan akhirnya Joyo Lelono
meminangnya.
Anak dari Kiai Sondo dan Kiai Koro
sudah lama bersahabat sejak lama dan keduanya saling menceritakan isi hati,
akhirnya timbul adanya perselisihan antara dua gadis itu, dan melaporkan kepada
ayahnya.
Kiai Sondo dan Kiai Koro saling
marah untuk membela anak gadisnya. Kemudian terjadilah perkelahian besar antara
Kiai Sondo dan Kiai Koro selama 40 hari 40 malam, dikarenakan tunggal guru maka
tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah, keduanya "sampyuh"
musnah. Maka tempat pertempuran itu dijadikan cikal bakal Desa Sondokoro dan di
ubah nama oleh KGPAA Mangkoenegoro IV menjadi di Desa Tasikmadu karena ada pabrik
gula dengan harapan hasil gula pabrik bagaikan “Danau Gula”.
3.2
Tujuan dan Manfaat didirikannya PG. Tasik Madu
Pada
awalnya daerah tempat didirikannya PG. Tasik Madu adalah tanah yang gersang. Setelah
dibangun pabrik ini, tanah tersebut diolah dan dijadikan perkebunan tebu. Setelah
berdirinya pabrik ini, rakyat di sekitarnya menjadi lebih sejahtera. Selain
itu, ampas dari produk pabrik tersebut bisa dimanfaatkan oleh rakyat sekitar
sebagai bahan pembuatan kertas dan untuk membantu pembuatan jamur.
3.3
Mekanisme Kerja dan Organisasi PG. Tasik Madu
Dalam produksinya, pabrik ini menggunakan tebu yang baik, yaitu
tebu yang berusia satu tahun dengan ciri – ciri ruasnya yang rata. Cara
pembuatan gula di pabrik ini yaitu pertama – tama tebu ditebang lalu ditimbang
setelah itu digiling. Proses penggilingan dilakukan dengan berbagai tahap. Tebu
yang sudah ditimbang diletakkan pada meja tebu lalu dipotong dengan kanekater. Setelah
itu, tebu dipukul dengan hummer lalu diperah dengan diberi air. Setelah melalui proses penggilingan, sari tebu
dimurnikan dengan tiga tahap, yaitu dengan dipanaskan pada suhu 55º celcius
dengan ditambahkan kapur. Tahap kedua dipanaskan pada suhu 75º celcius dengan
ditambahkan belerang (SO2). Tahap ketiga suhu dinaikkan menjadi 110º
celcius dan jadilah nira. Setelah menjadi nira tahap selanjutnya adalah
penguapan dengan suhu awal 200º celcius lalu diturunkan menjadi 50º celcius. Setelah
tahap penguapan tahap selanjutnya adalah pengkristalan. Setelah mengkristal
selanjutnya dipisahkan dengan limbahnya. Lalu masuk tahap pemutaran untuk
dikeringkan dan tahap terakhir adalah pengemasan.
Limbah dari
penggilingan tebu yaitu ampas tebu berfungsi sebagai bahan bakar ketel untuk
membuat steam untuk menggerakkan PLTU untuk menggerakkan generator. Limbah dari
pemurnian nira yaitu blothong berfungsi sebagai pupuk dan bahan bakar. Limbah
dari pemisahan nira yaitu tetes tebu dapat digunakan sebagai bahan baku
alkohol, spirtus, dan etanol.
Alat-alat yang
digunakan yaitu alat- alat modern dan tradisional. Dalam pabrik ini juga ada
mesin giling buatan sendiri yang dibuat pada tahun 1966. Tetapi dalam proses
penyortiran gula dilakukan secara manual.
3.4
Permasalahan PG Tasik Madu
Masalah yang
sering dihadapi pabrik ini antara lain jika musim hujan tebu jadi terlambat datang lalu harga bahan
baku yang mahal juga menjadi salah satu hambatan dalam kinerja pabrik ini. Selain
itu, terbatasnya kebun tebu di PG Tasik Madu ini mengakibatkan minimalnya
jumlah tebu yang dihasilkan sehingga proses produksi tidak dilakukan setiap
hari. Pabrik ini juga memiliki masalah yang berkaitan dengan lingkungan yang disebabkan
oleh pendeknya cerobong asap yang membahayakan lingkungan dan masyarakat
sekitar.
3.5
Solusi Permasalahan PG Tasik Madu
Masalah
pabrik tersebut bisa di atasi dengan beberapa cara antara lain dengan memperluas
kebun-kebun tebu agar dapat meningkatkan kinerja pabrik tersebut. Perbaikan
cerobong asap dengan membuatnya lebih tinggi bisa mengurangi masalah lingkungan
yang disebabkan oleh pendeknya cerobong asap.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
di PT Gunung Subur
ü Kegiatan study lapangan ini dilakukan dengan mengunjungi beberapa
obyek wisata yang juga merupakan obyek pendidikan, dimana pengunjung yang
datang ke obyek tersebut yang dapat membuat peserta didk terhibur serta sedikit
banyaknya pasti mendapatkan pengetahuan baru walaupun hanya seputar obyek
tersebut.
ü PT. Gunung Subur memulai usahanya di tahun 1950
di kota Solo bagian utara tepatnya di Jl. Cinderejo No. 10.
ü Produk pertama yang diluncurkan oleh
perintis usaha Bp. Kusno Wibowo, kemudian perusahaan ini berkembang dibawah
pimpinan Bp. Gunawan Wibisono sebagai generasi ke dua.
ü Pada tahun 1980 PT Gunung Subur pindah
ke Jaten - Karanganyar.
ü Dengan mengujungi PT Gunung Subur siswa-siswi dapat mengetahui bagaimana
pembuatan teh yang berkualitas serta bermanfaat bagi kesehatan.
4.2 Kesimpulan
di PG Tasikmadu
ü Dengan mengujungi PG Tasikmadu siswa-siswi dapat mengetahui bagaimana
proses pembuatan gula yang biasa di konsumsi serta dapat menyegarkan pikiran
dari berbagai tugas sekolah yang menumpuk.
ü PG Tasikmadu terletak desa Sondokoro Karanganyar
ü PG Tasikmadu didirikan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA)
Mangkoenagoro IV pada tahun 1971.
4.3 Saran
ü Para murid diharapkan dapat
berwirausaha yang baik
ü Para siswa diharapkan dapat
mekonsumsi minuman yang bermanfaat untuk kesehatan diantaranya teh
ü Para siswa di harapkan lebih
tertarik dengan obyek wisata yang bermanfaat serta lebih edukatif seperti
kegitaan berkunjung ke PT Gunung Subur dan PG Tasikmadu.
ü Para siswa diharapkan bisa
berfikir lebih maju dan kreatif
ü Sebaiknya kegiatan ini
dilaksanakan dengan obyek yang lebih bervariasi serta lebih menarik.
ü Sebelum kembali ke sekolah
sebaiknya siswa siswi program IPA dan IPS mengunjungi satu obyek yang sama agar
bisa saling bekerjasama.